Februari 12, 2010

Suporter PSM Makassar kesal pada Samsidar

Suporter PSM Makassar rupanya masih kesal dengan penampilan kiper Samsidar. Gara-gara blunder yang dilakukannya, skuad Laskar Ayam Jantan dari Timur kalah 0-2 dari Arema Indonesia, Rabu (10/2) lalu.

Suporter PSM Makassar melampiaskan kekesalannya atas kekalahan tim kesayangan mereka dari Arema Indonesia 0-2 kepada sang kiper, Samsidar. Suporter menilai, dua gol yang bersarang di gawang PSM karena kesalahan kiper senior asal Masamba, Luwu Utara ini.

Pada pertandingan tersebut, tak satu pun suporter yang melempari pemain-pemain Arema maupun bench tim berjuluk Singo Edan. Sebaliknya, suporter memberi aplaus dengan bertepuk tangan untuk Arema saat wasit Jimmy Napitupulu meniup peluit akhir pertandingan. Suporter malahan melempari bench PSM saat pertandingan usai. Suporter pun kemudian menjadikan Samsidar sebagai sasaran kemarahan mereka dengan menembakkan kembang api serta melemparkan botol dan batu ke arahnya.

Ketua Kelompok Suporter Hasanuddin Karaeng Iskandar menilai Samsidar tampil di bawah form terbaiknya. Karena itu sebaiknya dicadangkan saja dan diganti saja dengan kiper kedua sebagai penebus kesalahan hingga dua gol bersarang di gawangnya."Sidar kadang bermain bagus tapi sering pula bermain angin-anginan dan tidak konsisten. Buktiknya saat lawan Arema ia beberapa kali salah antisipasi. Harusnya bola yang bisa ditepis, dia berusaha tangkap. Ternyata tidak lengket dari tangannya dan justru berujung gol," kata Karaeng.

Karaeng yang baru terpilih sebagai ketua suporter Hasanuddin ini menambahkan harusnya ia dihukum dengan mencadangkan kiper senior asal Masamba, Luwu Utara ini, saat PSM melawan Persema Malang, Sabtu (13/2) mendatang.

Senada dengan itu Ketua Ikatan Suporter Makassar (ISM) Herry Patti. Herry menyebut gol pertama Arema akibat bunuh diri Simon Kujiro berawal dari tidak akuratnya penguasaan Sidar dalam memotong umpan tendangan bebas bek Arema, Zulkifli.

"Kalau bola bisa ditepis atau ditangkap dengan baik, tentu tidak terjadi gol bunuh diri. Sebagai kiper senior harusnya Sidar sudah tahu apa yang harus dilakukan untuk mengantisipasi bola-bola seperti itu," kata Herry.

Itu baru gol pertama. Gol kedua yang dicetak striker Roman Chemelo, posisi Sidar juga dinilai manajer klub amatir Barca FC Nurdin Taqwa, terlalu maju. Karena itu Sidar tidak bisa menjangkau bola yang dilambungkan ke sudut kanan gawangnya. "Kiper manapun kalau sudah maju seperti itu pasti kesulitan untuk mengantisipasi bola- bola lengkung dari striker lawan. Sebagai kiper senior Sidar harusnya sudah sigap setiap ada striker yang menguasai bola di daerah pertahanannya," sebut Bos Udin --demikian panggilan akrabnya.

sumber: Tribun-timur.com



Kabar Lainnya: