Desember 19, 2009

PSM Makassar dipojokkan oleh BLI dan PSSI

PSM Makassar sepertinya selalu terpojokkan ketika berurusan dengan Badan Liga Indonesia (BLI). PSM merasakan ada aroma berupa tekanan yang luar biasa dari otoritas Sepakbola negeri ini (PSSI) terhadap PSM Makassar.

Jika BLI dan PSSI memang mau menghancurkan PSM Makassar, maka musim inilah kesempatan mereka. bahkan wasit-wasit yang ditugaskan untuk memimpin laga PSM terasa berbeda kepemimpinannya dan selalu merugikan PSM Makassar. Keputusan-keputusan mereka dilapangan selalu saja membuat PSM berada di posisi yang sulit. hukuman yang diberikan oleh Komisi Disiplin (KOMDIS) dengan tidak adanya peluang banding, serasa tidak adil bagi PSM Makassar.

Banyak pihak yang menyatakan bahwa ini semua terkait dengan situasi politik dimana ada perbedaan pandangan politik antara para petinggi PSM dengan petinggi PSSI dan BLI. walaupun demikian, PSM akan senantiasa tunduk pada otoritas yang mengatur persepakbolaan dinegeri ini. Tetapi, bukan berarti segala aturan dari otoritas itu mesti diikuti. kadangkala ada pula hal-hal yang mesti dilawan.

Hal ini terkait dengan keputusan PSM Makassar untuk melawan keputusan BLI atas penunjukan Kediri sebagai tempat partai usiran akibat hukuman yang diterima oleh PSM. Partai yang harusnya jadi partai kandang bagi PSM untuk menjamu Persela Lamongan pada tanggal 20 desember dan Persijap Jepara pada tanggal 23 desember mendatang diputuskan untuk dilaksanakan di Stadion Brawijaya, kediri.

PSM Makassar menolak untuk bermain disana karena merasa penunjukan Kediri sebagai tempat dilangsungkannya pertandingan sangat tidak netral, karena lawan yang akan dihadapinya nanti juga berasal dari Jawa Timur. padahal PSM Makassar telah meminta laga tersebut dilaksanakan di Kab.Bone sebagai Home PSM untuk melaksanakan pertai usiran tersebut, namun BLI tidak menanggapi hal tersebut.

Dimana rasa keadilan itu jika PSM Makassar senantiasa menjadi korban dari keputusan-keputusan kontroversial dari BLI dan PSSI. Apakah ada kepentingan pribadi yang berdiri dibalik semua ini.



Kabar Lainnya: